Minggu, 02 April 2017

Rerangka Konseptual~ Teori Akuntansi



Rerangka  Konseptual- Suatu Model
Apa sih rerangka konseptual itu?
Namanya aja udah rerangka ya, pasti bentuknya ya sebuah kerangka yang bertujuan untuk mempermudah dalam membuat laporan keuangan. Rerangka konseptual itu merupakan hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan yang dikembangkan oleh FASB dan diwujudkan dalam Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang telah dibahas di bab sebelumnya. Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat comprehensive bagi mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dan memiliki kemauan untuk memelajari informasi dengan cara yang rasional.
Sebagai teknologi, pelaporan keuangan dalam suatu negara harus direkayasa. Kenapa sih harus direkayasa? Kenapa harus ada kerangka? Kenapa gak langsung aja nyusun laporan keuangan? Supaya tujuan suatu Negara itu tertata dan mudah dalam mencapainya. Seperti hidup kita juga harus punya tujuan agar mudah menuju jalan kesuksesan kita gaeess. Langsung aja ya, ada tiga macam tujuan kegiatan sosial/masyarakat (social activity) dan implikasinya terhadap penentuan tujuan pelaporan keuangan yaitu (1) tujuan fungsional, di mana dalam pencapaian tujuan bersama mempertimbangkan tujuan individu (2) tujuan bersama, di mana sekelompok orang mempunyai tujuan yang sama dan (3) tujuan kelompok dominan, tindakan di mana akan mempengaruhi secara kuat terhadap semua anggota.
SFAC No. 6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan keuangan. Cakupannya bukan hanya perusahaan yang berorientasi laba, tetapi juga organisasi nirlaba. Elemen-elemen laporan keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi 10 macam,  yaitu : aktiva, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7 macam, yaitu : aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.
Pengakuan artinya pos-pos terdefinisi (dengan kata-kata) dan jumlah rupiah tertentu dicantumkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Kriteria pengakuan yang dikemukakan oleh IAI lebih sederhana dibandingkan FASB. Menurut IAI, pos yang memenuhi definisi elemen laporan keuangan harus diakui apabila ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan dan pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Pengukuran adalah proses penentuan jumlah rupiah untuk mengakui dan memasukkan setiap elemen laporan keuangan ke dalam neraca atau laporan rugi laba. 

Bingung ya??? Hmmmmm 
. . . . . . .  . .
Intinya, tujuan rerangka konseptual akuntansi di Indonesia sejalan dengan tujuan rerangka konseptual milik US, yaitu untuk membantu berbagai pihak dalam mencapai tujuan berkaitan dengan masalah akuntansi yang muncul. 
Wassalamualaikum. . . .  . . . .  ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar