Sabtu, 03 Juni 2017
Sabtu, 27 Mei 2017
Minggu, 21 Mei 2017
Minggu, 14 Mei 2017
Minggu, 07 Mei 2017
Sabtu, 06 Mei 2017
Sabtu, 08 April 2017
Konsep Dasar~teori akuntansi
Haii gaeess, semester 4 sehatt?? Tetap sehat ya walaupun tugas
segunung :D
Yang
intip2 blog jangan sekedar intip aja yah, komentar jauh lebih baik loh untuk menyempurnakan tulisannya, biar kita
sama2 belajar.
Kemaren
kan kita sudah belajar tentang rerangka konseptual yang merupakan hasil dari perekayasaan pelaporan
keuangan, nah sekarang saya akan membahas mengenai konsep dasar. Konsep akan dijadikan
sebagai dasar dalam penalaran dan perekayasaan. Kenapa kok disebut dasar? Karena
dasar tersebut dianut yang nantinya akan mempunyai implikasi tertentu
Langsung
saja yah~
Akuntansi
memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam menyusun standar akuntansi yang
ditunjuk bagi praktek akuntansi. Karena adalam perekayasaan laporan keuangan
penyimpulan harus dimulai dari suatu permis atau asumsi yang disepakati dan
dianggap valid. Maka dengan demikian untuk menentukan premis tersebut harus
menggunakan konsep agar dapat diakui.
Konsep dasar akuntansi yang disebut secara
spesifik dalam rerangka konseptual IASC menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) ada dua yaitu Basic akrual (
accrual basis ) dan Usaha berlanjut ( going concern ). Menurut Paton dan Littleton yang dikutip
Suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi terdiri dari, konsep kesatuan usaha (Entity
Theory), kontinuitas usaha(going concern), penghargaan sepakatan,
kos melekat(cost attach), upaya dan hasil(effort and accomplishment),
bukti terverifikasi, dan asumsi.
Konsep
Kesatuan Usaha. Konsep kesatuan usaha di mana perusahaan dipandang sebagai suatu
usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri,
dan terpisah dari pemilik dan pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan.
Mengapa prinsip kesatuan usaha ini penting di akuntansi? Dengan prinsip ini
maka semua transaksi yang dicatat oleh akuntansi harus dipandang dari sudut
pandang perusahaan.
Dengan demikian, akuntansi menyajikan hasil
kinerja, posisi keuangan, maupun informasi keuangan lainnya tentang perusahaan
sebagai entitas yang berdiri sendiri yang terpisah dari pemiliknya. Meskipun
aset yang dikuasai perusahaan berasal dari setoran pemilik tetapi aset tersebut
sudah berada dibawah kendali perusahaan. Oleh karena itu semua transaksi yang
terkait dengan pemanfaatan aset perusahaan baik yang berasal dari setoran
pemilik maupun dari utang harus dipandang sebagai aset perusahaan.
Batas
Kesatuan Usaha. Batas kesatuan usaha lebih menentukan pada kesatuan usaha ekonomik dari pada kesatuan usaha yuridis. Apabila terdapat Untung & Pendapatan dipandang sebagai kenaikan kekayaan
perusahaan dan apabila terdapat Biaya & Rugi maka dipandang sebagai
penurunan kekayaan perusahaan.
Misalnya
saja, Si A mempunyai sebuah bengkel dan si B menanamkan modal pada bengkel
tersebut, secara tidak langsung si B mempunyai hak atas bengkel tersebut. Apabila
bengkel tersebut ramai pengunjung maka merupakan sebuah asset bagi perubahaan
itu. Sehingga Si A harus membuat laporan konsolidasi. Kenapa sih harus membuat
laporan konsolidasi? Agar kita itu mengetahui gambaran atas posisi keuangan
dalam sebuah perusahaan.
Agar
penyusunan statemen keungan dapat dilakukan dengan cepat, system akuntansi
harus di organisasi atas dasar persamaan akuntansi. Hubungan fungsional antar
buku besar : Aktiva = kewajiban + Ekuitas + Pendapatan – Biaya.
Dalam
sudut pandang kesatuan konseptual ekuitas atau modal adalah utang perusahaan
kepada pemilik.
Implikasi
pendapatan ada tiga yaitu kenaikan atau aliran masuk asset, pendapatan menambah
ekuitas, pendapatan adalah penurunan kewajiban. Kenaikan atau aliran masuk asset
apabila perusahan menjual barang maka asset perusahaan akan bertambah. Tambahan
asset ini yang nantinya akan akan dikembalikan kepada pemilik kalau perusahaan
tidak diteruskan atau dilikuidasi. Pada saat terjadi pendapatan (kenaiakn asset)
pada saat yang sama utang unit usaha kepada pemilik juga bertambah, yang
berarti ekuitas bertambah. Jadi, pendapatan akan menambah ekuitas. Dikatakan sebagai
penurunan kewajiban apabila pendapatan diterima di muka yang diakui sebagai
pendapatan penyesuaian akhir tahun.
Implikasi
biaya ada tiga yaitu: Berkurangnya aset/aliran keluar asset, Biaya mengurangi
ekuitas, Timbulnya kewajiban.
Saat pengakuan nilai
tambah. Konsep dasar ini mempunyai implikasi penting terhadap saat pengakuan
tambahan manfaat produk fisis yang dihasilkan. Dan jika tidak diketahui secara
objektif dan meyakinkan berapa besarnya nilai tambahan tersebut, maka nilai
tambah ini akan terealisasi kalau produk telah terjual dan asset ( kos ) baru
masuk ke dalam kesatuan usaha.
Konsep Kos. Pada dasarnya penggunaan prinsip ini karena
perusahaan memiliki kepentingan untuk menentukan nilai jual dari setiap aset
setiap kali perusahaan ingin menilai laba yang diperolehnya. Di mana penilaian
dengan cara yang lain akan mengakibatkan munculnya subjektifitas sehingga
berdampak pada informasi keuangan yang bias. Namun, dalam standar akuntansi
keuangan pun jika hal tersebut menjadi tidak relevan, maka diperkenankan
menilai dengan nilai wajar sebagai basis pengukurannya.
Menurut konsep
ini semua transaksi dicatat dalam buku akun senilai dengan harga pembelian.
Misalnya, jika bangunan dibeli dengan harga US$ 85,000 yang mana secara aktual
seharga US$ 150,000, maka dalam buku akun dicatat dengan nilai harga pembelian,
yakni US$ 85,000.
Konservatisma. Di mana sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian
untuk mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang terjelek dari
ketidakpastian tersebut. Dalam
kondisi ketidakpastian, akuntansi akan memilih perlakuan atau menentukan
standar atas dasar munculan yang kurang menguntungkan. Akibatnya,
biaya/rugi segera diakui walaupun belum pasti terjadi sementara
pendapatan/untung tidak diantisipasi atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
Manfaat
konsep dasar adalah Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis pada tingkat
perekayasaan, penetapan standar, atau penerapan standar.
Terimakasih~
Minggu, 02 April 2017
Rerangka Konseptual~ Teori Akuntansi
Rerangka Konseptual- Suatu
Model
Apa sih rerangka konseptual itu?
Namanya aja udah rerangka ya, pasti
bentuknya ya sebuah kerangka yang bertujuan untuk mempermudah dalam membuat laporan
keuangan. Rerangka konseptual itu merupakan hasil dari perekayasaan pelaporan
keuangan yang dikembangkan oleh FASB dan diwujudkan dalam Statements of
Financial Accounting Concepts (SFAC) yang telah dibahas di bab sebelumnya. Pelaporan
keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan
pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa
secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat comprehensive bagi mereka
yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dan
memiliki kemauan untuk memelajari informasi dengan cara yang rasional.
Sebagai
teknologi, pelaporan keuangan dalam suatu negara harus direkayasa. Kenapa sih
harus direkayasa? Kenapa harus ada kerangka? Kenapa gak langsung aja nyusun
laporan keuangan? Supaya tujuan suatu Negara itu tertata dan mudah dalam
mencapainya. Seperti hidup kita juga harus punya tujuan agar mudah menuju jalan
kesuksesan kita gaeess. Langsung aja ya, ada tiga macam tujuan kegiatan
sosial/masyarakat (social activity) dan implikasinya terhadap penentuan tujuan
pelaporan keuangan yaitu (1) tujuan fungsional, di mana dalam pencapaian tujuan
bersama mempertimbangkan tujuan individu (2) tujuan bersama, di mana sekelompok
orang mempunyai tujuan yang sama dan (3) tujuan kelompok dominan, tindakan di
mana akan mempengaruhi secara kuat terhadap semua anggota.
SFAC No.
6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan keuangan. Cakupannya bukan hanya
perusahaan yang berorientasi laba, tetapi juga organisasi nirlaba.
Elemen-elemen laporan keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi
10 macam, yaitu : aktiva, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik,
distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan,
dan kerugian. Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7 macam, yaitu : aktiva,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.
Pengakuan
artinya pos-pos terdefinisi (dengan kata-kata) dan jumlah rupiah tertentu
dicantumkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Kriteria pengakuan yang
dikemukakan oleh IAI lebih sederhana dibandingkan FASB. Menurut IAI, pos yang
memenuhi definisi elemen laporan keuangan harus diakui apabila ada kemungkinan
bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau
ke dalam perusahaan dan pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal. Pengukuran adalah proses penentuan jumlah rupiah untuk
mengakui dan memasukkan setiap elemen laporan keuangan ke dalam neraca atau
laporan rugi laba.
Bingung ya??? Hmmmmm
. . . . . . . . .
Intinya, tujuan rerangka konseptual
akuntansi di Indonesia sejalan dengan tujuan rerangka konseptual milik US,
yaitu untuk membantu berbagai pihak dalam mencapai tujuan berkaitan dengan
masalah akuntansi yang muncul.
Wassalamualaikum.
. . . . . . . ^_^
Sabtu, 25 Maret 2017
perekayasaan pelaporan keuangan~TA DEWI
PEREKAYASAAN PELAPORAN
KEUANGAN
Apa sih Perekayasaan itu?
Berawal dari teori akuntansi, bahwasanya akuntansi adalah disiplin
atau bidang pengetahuan sehingga teori akuntansi berupa penalaran yang berarti
proses berfikir secara logis. Sehingga perekayasaan akuntansi dapat diartikan sebagai proses berfikir logis dan objektif
untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam seatu
Negara untuk tercapainya tujuan Negara.
Mengapa harus dilakukan
perekayasaan pelaporan keuangan?
Pelaporan keuangan harus direkayasa secara saksama karena untuk
mengendalikan alokasi sumber daya secara automatis melalui mekanisme sistem
ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara automatis
dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu PABU /
GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi.
Proses Perekayasaan
- Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
- Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
- Konsep yang dijalannkan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum ( PABU ).
- Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
Siapa yang Merekayasa?
Badan legislatif pemerintah (dalam
hal ini DPR dan MPR) mempunyai peranan penting dalam proses perekayasaan
mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar
(konstitusi). Badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang anggotanya
berwawasan dan berpengetahuan akuntansi yang luas dan memadai.
Aspek Semantik Dalam Perekayasaan
Aspek sematiknya yaitu memilih dan
menyimbolkan objek – objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek
– objek statemen keuangan.
Proses Saksama
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal,
proses perekayasaan harus dilakukan melalui tahap - tahap prosedur yang saksama
dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama ( due process ) yang dilaksanakan
FASB dalam menyusun pernyataan resmi :
a.
Mengevaluasi masalah
b.
Mengadakan riset dan analisis
c.
Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi ( Discussion Memorandum )
d.
Mengadakan dengar pendapat umum ( public hearing )
e.
Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas Memorandum
Diskusi
f.
Menerbitkan draf awal standard ( Exposure Draft ) yang diusulkan
g.
Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tentang ED
h.
Memutuskan menerbitkan statemen atau tidak
i.
Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
Rerangka konseptual
Dalam
perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi
konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang disebut
rerangka konseptual. Tanpa adanya rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan
sangat sulit bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan
akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai
bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif dari pada perlakuan yang lain
dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik.Kam (1990) menguraikan
manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
1.
memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab dalam
penyusnan atau penetapan standar akuntansi.
2.
menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang di jumpai dalam
praktek yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
3.
menentukan batas-batas pertimbangan ( bounds of judgment ) dalam penyusunan
statemen keuangan.
4.
meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan
terhadap statemen keuangan.
5.
meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.
Fundasi
(berupa konsep-konsep) dan penalaran-penalaran yang melekat pada rerangka
konseptual itulah yang sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai penalaran
logis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi standar dan praktek yang berjalan
dan mengembangkan (memperbaiki) standar dan praktek di masa datang.
Model
Rerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FSAB, memuat empat komponen konsep penting yaitu :
1.
Tujuan pelaporan keuangan
2.
Kriteria kualitas informasi
3.
Elemen – elemen statemen keuangan
4.
Pengukuran dan pengakuan
Rerangka Konseptual
Versi Iasc
Untuk komponen tujuan,
IASC sebagai tujuan statemen keuangan bukan tujuan pelaporan keuangan, meskipun
IASC menegaskan bahwa statemen keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Lingkup penerapan standar IASC adalah internasional, karakteristik
lingkungan, negara menjadi tidak relevan. Hal ini yang menyebabkan IASC tidak
lagi menggunakan istilah pelaporan keuangan dalam rerangka konseptualnya karena
makna tujuan pelaporan keuangan sebagaimana didefinisikan FASB mengandung
konteks lingkungan.
Aspek Pendidikan
Penalaran dan argumen
yang melekat dalam tiap penjelasan konsep – konsep dalam rerangka konseptual
versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan yang dapat dipandang sebagai suatu
teori deduktif normatif untuk memahami lebih baik mengapa konsep tertentu
dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya. Validitas teori ini dapat dievaluasi / diverifikasi atas dasar penalaran
logis yang melandasi tiap argumen.
Tiga Pengertian Penting
1. Prinsip akuntansi adalah segala ideologi,
gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik
akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi
sebagai pengetahuan.
2.
Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya
yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar
(atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan
dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan
negara tersebut.
3. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi
dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis),
teoritis, dan praktis.
Struktur Akuntansi
Bila proses perekayasaan telah
selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah ditentukan, dan secara
operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian akuntansi dan
teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut
dengan struktur akuntansi.
Langganan:
Postingan (Atom)